Sabtu, 08 September 2012

Jawaban Tugas Ekonomi


1.       Hubungan jumlah penduduk, Tenaga kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja
-          Jumlah Penduduk: banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah Negara.
-          Tenaga kerja: Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
-          Angkatan Kerja: Penduduk berumur 15 tahun keatas yang selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja, mereka tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan.
-          Kesempatan Kerja: Peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya sebagai sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapai kesejahteraan.
Hubungannya: Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak orang yang menghasilkan suatu barang atau jasa. Selain itu, semakin banyak juga penduduk yang lebih matang untuk menghasilkan barang atau jasa (dalam umur 15 tahun keatas) mereka sudah bisa menghasilkan barang atau jasa. Jika sudah seperti itu, hasil dari barang atau jasa mereka akan ditukar dan mereka akan bisa memenuhi kehidupan mereka selayaknya.
2.       Mengapa pengangguran bisa terjadi:
-          Pengangguran bisa terjadi karena banyak hal.
·         Susahnya mencari pekerjaan
·         Malas
·         Tidak sesuai criteria yang dibutuhkan
·         Dan masih banyak lagi.
Alasan yang biasanya terjadi yaitu susahnya mencari pekerjaan dan malas. Karena susah mencari pekerjaan, jadinya mereka malas dan lebih senang berdiam diri dirumah dengan melakukan hal – hal yang tidak penting. Tapi ada juga, karena dia sudah biasa berdiam diri dirumah tanpa bekerja, maka akhirnya dia jadi malas untuk bekerja.
3.       Bagaimana menurutmu cara yang paling tepat mengatasi pengangguran di Indonesia!
-          Menyediakan lapangan pekerjaan yang menjamin kesejahteraan pekerja, adanya asuransi yang mengcover jika terjadi sesuatu.
-          Membuka pelatihan untuk membuat suatu kerajinan gratis tanpa pungutan biaya

4.       Bagaimana menurutmu tentang system Outsoursing di Indonesia?
-          Sebenarnya system Outsoursing itu tidak jadi masalah karena itu bisa saling mengutungkan. Tetapi karena banyaknya penyelewengan dari system ini, jadinya hasil yang ditimbulkan adalah banyaknya kerugian. Dan di Indonesia sebagian besar melakukan penyelewengan tersebut. Jadi menurut saya, jika system itu menimbulkan kerugiannya saja, lebih baik tidak usah menerapkan system seperti itu.

5.       Keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi Indonesia !
Tidak dapat dipungkiri, pemerintah Orde Baru cukup berhasil dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi (rata-rata 7% pada kurun waktu awal 1990-an hingga pertengahan 1990-an), sehingga Indonesia pernah dikategorikan sebagai “Macan Asia” oleh Bank Dunia. Hal itu mungkin menjadi prestasi tertinggi terakhir yang diperoleh Indonesia pada pemerintahan Orde Baru.
Sebelumnya, pemerintah Orde Baru berhasil membawa Indonesia berswasembada pangan (1985), serta menekan angka kelahiran bayi yang sangat tinggi pada masa pemerintahan Orde Lama. Pemerintah Orde Baru juga berupaya menciptakan pemerataan persebaran penduduk melalui transmigrasi. Cara ini terlihat cukup efektif di awal-awal pelaksanaannya. Di samping itu, pemerintah Orde Baru juga berhasil menekan laju inflasi dari sekitar 650 persen di zaman Orde Lama menjadi berada rata-rata di bawah dua digit hinga krisis ekonomi mulai melanda di tahun 1997. Ekspor nonmigas Indonesia juga meningkat, sehingga Indonesia tidak selalu bergantung pada ekspor minyak dan gas bumi.
Akan tetapi, pembangunan Indonesia banyak bergantung pada bantuan luar negeri. Negara-negara maju yang bergabung dalam Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI), yang kemudian menjadi Consultative Group on Indonesia (CGI)berkomitmen untuk secara teratur menyuplai perekonomian Indonesia dengan hutang luar negeri. Hal ini menybabkan kemandirian perekonomian Indonesia melemah. Ketergantungan kepada modal asing mengakibatkan perekonomian menjadi hancur ketika badai krisis melanda tahun 1997. Melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan banyak investor asing yang keluar dari Indonesia.
Pemerintah Orde Baru jelas gagal membuat rupiah sebagai mata uang kuat. Nilai rupiah tetap lemah sejak awal Orde Baru hingga sekarang. Pada tahun 1970-an, mobil baru dapat dibeli dengan harga Rp 1.000,00. Saat in, kita tidak bisa membeli sebuah mobil baru secara tunai jika hanya mengantongi Rp 50 juta.
Pada masa reformasi, pemerintah berhasil menciptakan kebebasan pers, yang sangat bermanfaat sebagai alat kontrol pembangunan. Pers membuat masyarakat sadar politik dan sadar hak sebagai warga negara. Pemerintah juga berhasil membuat iklim berpolitik yang jauh lebih sehat dibanding masa Orde Baru. Kehidupan politik Indonesia lebih demokratis dan dinamis pada masa Orde Reformasi.
Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) adalah kegagalan terbesar dalam pembangunan Indonesia, mulai dari pemerintahan masa Orde Baru hingga saat ini. KKN mengakibatkan dunia bisnis dihadapakan pada “biaya-biaya siluman” dari pungutan tak resmi, yang menyebabkan proses produksi tidak efisien dan harga menjadi mahal. KKN juga menyebabkan rendahnya profesionalisme dan wibawa para pejabat negara dan mengakibatkan penegakan hukum amat sulit diterapkan di Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi masih memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional. Keduanya harus berjalan secara beriringan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali masalah-masalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembangunan nasional, seperti masalah pengangguran, inflasi dan lain sebagainya. Untuk mengatasinya perlu kecakapan pemerintah dalam mengelola kebijakan anggaran.

6.       Perbedaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi !
-          Pembangunan Ekonomi: Suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan produk domestic bruto suatu negara atau daerah dalam jangka panjang melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
-          Pertumbuhan Ekonomi: Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan produk domestic bruto dari suatu Negara atau daerah tanpa memandang apakah kenaikan lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
Perbedaannya:
·         Keduanya menekankan pada kenaikan PDB, tapi pertumbuhan ekonomi hanya menekankan kenaikan PDB tanpa membandingkan laju pertumbuhan penduduk. Sedangkan pembangunan ekonomi, disebut ada kenaikan jika laju kenaikan PDB melebihi kenaikan pertumbuhan penduduk.

7.       Sebuah kasus pembangunan berwawasan lingkungan / tidak  !
-          Pembangunan jembatan layang dibeberapa daerah.
-          Banjir Lumpur Lapindo
-          Penumpukan sampah di kota – kota besar

8.       Belum wawancara

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id, buku cetak, jawaban tugas di buku tulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar